Prototype atau prototipe adalah sebuah metode dalam pengembangan produk dengan cara membuat rancangan, sampel, atau model dengan tujuan pengujian konsep atau proses kerja dari produk. Kali ini,

Skip to contentTipe Tipe Prototype Prototype produk adalah bukti fisik dari konsep perancangan produk. Prototype menjadi bentuk penerapan langsung dari sebuah desain produk yang akan dibuat. Maka dari itu diperlukan pemahaman mendalam mengenai tipe tipe prototype yang akan Sketching terdapat beberapa hal yaitu skala, perbandingan, komposisi, penyinaran dan lain sebagainya. Jenis-jenis sketsa antara lainGambar garis besar yaitu sketsa yang membuat garis-garis bentuk sederhana tanpa rincian dan tidak cepat yaitu sketsa yang menggunakan beberapa garis saja untuk menampilkan citra suatu sketsa yang sudah citra yaitu sketsa yang berupa coretan dengan cepat dan kurang terperinci hanya menunjukan bentuk Prototypes Paper prototyping adalah sebuah teknik menggambarkan user interface di atas kertas sehingga memungkinkan untuk dirancang, disimulasikan, dan diuji dengan Wireframes Low-fidelity wireframes bertindak sebagai cetak biru awal untuk halaman web dan layar Prototypes Prototipe yang telah dibangun dan dikembangkan menggunakan HTML Biasanya berbentuk Prototypes Dengan interactive prototypes, pengguna dapat melihat fungsionalitas, kegunaan, dan realisme semuanya menjadi satu. Jadi, pemangku kepentingan bisa mendapatkan gambaran lengkap tentang bagaimana aplikasi seluler atau situs web pengguna akan terlihat sebelum diproduksi dengan prototipe interaktif karena dapat diklik dan menanggapi tindakan Acara Related Posts Page load link Go to Top
Secaraumum, Prototype memiliki dua kategori: low-fidelity dan high-fidelity. Proses prototyping yang digunakan di dalam Design Thinking adalah low-fidelityatau Rapid Prototyping. Proses ini menekankan kepada pembuatan proses pembuatan yang cepat, mudah, murah dan basic. Tahapan dalam Prototyping: 1. Pengumpulan kebutuhan
Verified answer Prototipe yang masih berupa file gambar produk termasuk dalam prototipe D. AnalitikPembahasanAda dua tipe prototype, yaitu prototype fisik yang merupakan benda nyata untuk memperkirakan produk yang diminati oleh tim pengembang secara nyata yang dibuat menjadi suatu benda untuk kedua ada prototype analitik yang lebih fleksibel dari prototype fisik karea sifatnya nontangible seperti sketsa, simulasi dan matematikMenurut Raymond McLeod, prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem produk tertentuPelajari Lebih Lanjut 1. Materi tentang prototipe jawaban Kelas 9Mapel wirausahaBab Prototipe Kata Kunci Prototipe
Prototipedigunakan untuk memastikan bahwa komponen dari produk dapat bekerja bersamaan merupakan kegunaan prototype sebagai? Penggabungan Pembelajaran Komunikasi Milestone Media kordinasi Jawaban yang benar adalah: A. Penggabungan. Dilansir dari Ensiklopedia, prototipe digunakan untuk memastikan bahwa komponen dari produk dapat bekerja bersamaan merupakan kegunaan prototype sebagai Penggabungan.

Contoh Prototipe Koleksi Barang dan JasaContoh Prototype Produk Barang dan Jasa yang Menarik1. Membuat Diagram Rinci atau Sketsa2. Membuat Style 3D3. Buat Bukti dari Konsep4. Buat Prototipe Pertama Anda5. Membuat Prototipe Produksi-siapContoh Prototipe Koleksi Barang dan – Contoh prototype produk barang. Prototype produk merupakan bentuk dari produk dan bisa dibilang sebagai sebuah tahapan yang tergolong penting dalam pemasaran itu prototype produk juga penting untuk melakukan berbagai macam bentuk rencana pembuatan dari sebuah produk dikarenakan akan melakukan pengangkutan dari keunggulan yang dimiliki produk pembentukan prototype produk adalah untuk dapat diidentifikasi, ditelaah, dicermati, struktur dan unsur-unsurnya. Dengan demikian produsen bisa mengetahui mana yang kurang sehingga dapat prototype produk dimulai dari pengumpulan kebutuhan, membuat rancangan sementara yang berpusat pada penyajian, dan evaluasi dan perbaikan apakah prototype yang kita rancang atau bangun sudah sesuai keinginan atau sini kami memiliki beberapa contoh prototype produk barang dan jasa yang simple dan menarik. Anda bisa menjadikannya referensi atau contoh dalam pembuatan prototype Prototype Produk Barang dan Jasa yang MenarikSimak langsung beberapa contoh prototype produk kemasan produk makanan, minuman, barang bekas, multimedia yang simple, sederhana, menarik, dan bagus Membuat Diagram Rinci atau SketsaLangkah pertama dalam membaut prototipe adalah menciptakan konsep sketsa secara rinci berupa diagram. Tujuannya supaya Anda dapat menangkap gagasan sebanyak mungkin. Adapun konsep sketsa yang bisa digunakan adalah sebagai sketsa desain yang menyatakan bagaimana produk bisa saja keluar sehabis selesaiSebuah sketsa tehnis yang menyatakan dimensi produk, bahan, dan bisa manfaatkan perangkat lunak untuk melaksanakan perihal ini, tetapi pena dan kertas kerja yang lebih baik. Anda apalagi bisa berubah ke pena dan kertas gambar-gambar ini saat Anda mengajukan paten. Jangan curiga untuk bereksperimen dan jadi kreatif dalam cara ini. Kau jauh berasal dari manufaktur terhadap pas ini; jangan kuatir untuk coba hal-hal Membuat Style 3DIni pilihan opsional, namun Anda bisa membuat desain 3D dari sketsa yang telah dibuat. ini akan membantu Anda memvisualisasikan produk dengan lebih mudah. Anda bisa memanfaatkan cara ini untuk membuat salinan prototipe lain berasal dari style 3D adalah bahwa Anda bisa manfaatkan aplikasi augmented reality seperti untuk memvisualisasikan itu di dunia nyata. Ini bekerja amat baik untuk menyatakan ukuran, bentuk, dan desain sebuah gagasan produk. Hal ini bisa mahal untuk bisnis kecil yang belum diluncurkan belum, sejumlah alat yang bisa digunakan untuk memicu style 3D sederhana. Shapeways miliki daftar yang baik berasal dari ke-2 sumber Info gratis dan Buat Bukti dari KonsepBagaimana Anda membangun bukti pertama dari konsep tergantung dari sejumlah hal. Anda memiliki produk simple yang sudah domodelkan dalam bentuk 3D dan Anda hanya ibsa mendapatkan cetakan tersebut sebagai bukti konsep Anda. Namun, kalau Anda miliki produk yang kompleks dengan sejumlah anggota mekanik atau elektronik, Anda mesti berimprovisasi lebih bahwa bukti berasal dari konsep tidak mesti keluar baik atau apalagi menyerupai produk akhir. Ini hanya mesti bekerja. Anda apalagi bisa manfaatkan produk rumah tangga biasa untuk memicu style ini step awal. Untuk produk yang lebih kompleks, Anda bisa saja mesti mencari pemberian berasal dari seorang tukang atau Buat Prototipe Pertama AndaLangkah Anda setelah itu adalah untuk menggabungkan pelajaran berasal dari bukti konsep dan style 3D untuk memicu prototipe pertama Anda. Ini mesti jadi style yang memadai rinci yang keluar seperti produk akhir Anda dan miliki kegunaan yang tidak tetap bisa saja untuk menciptakan cermat pertama prototipe ini saja. Tergantung terhadap kompleksitas, Anda bisa saja menginginkan meraih pemberian berasal dari masinis atau desainer prototipe khusus. Anda bisa manfaatkan direktori seperti ThomasNet dan untuk mendapatkan desainer ini hanya prototipe pertama, Anda tidak mesti cemas amat banyak berkenaan style bahan yang digunakan atau apalagi biaya. Tujuan Anda adalah untuk meraih style kerja yang menyerupai produk akhir Membuat Prototipe Produksi-siapLangkah terakhir sebelum diproses ke manufaktur adalah untuk memangkas hal-hal yang tak penting dan menjadikannya prototipe produksi-siap. Ini merupakan proses memperingkas biaya dan kelayakan produk. Anda harus meminta pendapat orang untuk mendapatkan hasil yang pas yang sama, Anda mesti melihat cara untuk meningkatkan estetika produk atau kekuatan tahan. Misalnya, Anda bisa saja mengganti anggota plastik yang kerap digunakan dengan logam, dan anggota logam kecil-digunakan dengan plastik. Ini bakal membantu Anda memotong biaya sambil tetap menjaga membantu untuk bekerja dengan produsen dan mencari menyadari komponen betapa berbedanya dalam prototipe bisa saja berdampak biaya dan kualitas. Anda terhitung mesti melihat bahan baku yang berbeda dan melihat mana yang lebih mengasyikkan Anda mesti mendapatkan keseimbangan pada biaya dan kualitas bergantung terhadap target pelanggan Anda. Jika Anda menargetkan kastemer mewah, misalnya, kualitas bakal lebih perlu daripada biaya. Untuk pelanggan anggaran, itu bakal jadi sebaliknya. Setelah Anda miliki prototipe produksi-siap, kamu bisa mendapatkan produsen dan terasa menjajakan gagasan Anda ke KataDemikian ulasan lengkap tentang contoh prototype produk yang menarik. Mudah-mudahan dapat menjadi referensi pembuatan prototype produk barang dan jasa yang menarik untuk bisnis Surat Penawaran Produk yang MenarikTata Ruang Kantor yang Memadai KerjaContoh Label Produk Barang dan Jasa

Prototypeadalah sebuah skema rancangan sistem yang membentuk model dan standar ukuran atau skalabilitas yang akan dikerjakan nantinya. Kata ini berasal dari dua kata bahasa Yunani, protos dan typos. Protos sendiri berarti "yang pertama" sedangkan typos dapat diartikan sebagai pola atau impresi. A. Pengertian Prototype Prototipe produk purwa–rupa produk adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan lead–user agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan customers. Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alpha prototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final. B. Tahapan Prototype Pendefinisian produk merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen. Working model dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja. Prototipe rekayasa engineering prototype dibuat seperti halnya working model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu. Prototipe produksi production prototype bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya. Qualified production item dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum. Model merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun look–like–models. Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 11, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user. Prototipe Akhir adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir. C. Kemasan Produk Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar Klimchuk dan Krasovec, 200633. Menurut Kotler & Keller 200927, pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran Rangkuti, 2010132. D. Fungsi Kemasan Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk. Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik. Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek produk. Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen. Assalammu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh Salam kenal semuanya nama saya Irfan Mundzir Ramdhani. Biasa dipanggir Al-Mundzir. Subhanalloh akhirnya saya merampung blog terbaru saya. Saya ingin mencoba tuk bisa menjadikan blog ini sebagai media untuk menyalurkan semua apresiasi saya. Dan moga ini dapat menajadi sebuah motivasi saya agar bisa menjadi lebih baik lagi lagi lagi… Insya Alloh Blog Genggam Waktu ini akan terus terupdate untuk bisa mengisi kekosongan waktu. yang inginnya saya isi dengan puisi, informasi, tips, dakwah dan lain sebagainya. Kalo ada yang mau ikut sharing atau menyumbang artikel silahkan email saya aja… atau ke facebook saya dengan email Syukron ya udah berkunjung… Wassalam Lihat semua pos dari Almundzir Pembahasandan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. Pengembangan ide adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.. Menurut saya jawaban B. Penyaringan produk adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Bagi sebagian orang mungkin pernah menemui istilah Prototype’ baik dalam tulisan maupun mendengarnya. Namun apakah Anda memahami makna dari istilah ini? Singkatnya, prototype adalah suatu rancangan yang memiliki guna sebagai model dalam rencana uji coba dari sebuah proyek. Dengan tujuan seperti itu, apakah Anda memiliki ide mengenai apa saja manfaat, jenis dan contoh prototype? Apa Itu PrototypeManfaat Prototype1. Membantu Memangkas Biaya dalam Proses Pengembangan2. Mengetahui Target Keinginan dan Kebutuhan Pengguna3. Membantu Merepresentasikan Konsep Suatu Produk4. Menjadi Referensi Untuk Membuat Perubahan Produk di Masa DepanJenis Prototype1. Wireframe2. Sketch3. MockupContoh Prototype1. HTML Prototype2. Low-Fidelity3. High-FidelityKesimpulan Apa Itu Prototype Prototype adalah istilah yang muncul di tahun 1552 yang memiliki artian sebagai model asli yang berasal dari sebuah proyek yang sedang dilaksanakan. Tidak berbeda jauh dari tahun munculnya istilah ini, pada zaman sekarang kegunaan dan makna prototype pun masih sama. Penggunaan prototipe saat ini berkaitan dengan perkembangan dunia industri teknologi. Keberadaan prototype menjadi fondasi awal bagi sebuah perkembangan proyek dalam dunia teknologi atau industri. Hal ini karena sebelum sebuah produk mendapatkan hasil final maka proses yang dilalui adalah membuat prototype dan juga melakukan revisi untuk memperbaiki produk. Prototype memiliki berbagai manfaat, jenis dan contoh yang perlu untuk Anda ketahui. Tidak perlu berlama-lama lagi karena Anda dapat membaca ulasan berikut untuk mengenal lebih jauh mengenai apa itu prototype. Manfaat Prototype Setelah mengetahui pengertian dan tujuan dari prototipe, maka selanjutnya adalah bagian manfaat dari penggunaannya. Dalam membuat dan melakukan presentasi dengan prototipe tentu memberikan manfaat. Berikut adalah manfaat yang akan Anda dapatkan dari membuat sebuah prototipe 1. Membantu Memangkas Biaya dalam Proses Pengembangan Sebelum proses pembuatan selesai, biasanya para designer akan membuat wireframe terlebih dahulu. Wireframe tersebut kemudian akan mengalami penyempurnaan bersamaan dengan UI. Proses realisasi ide menjadi prototipe ini awalnya memang membutuhkan biaya. Tetapi setelah hasil akhir telah jadi maka biaya keseluruhan yang para designer habiskan dalam pengembangan ini merupakan sebuah penghematan. Hal ini karena proses yang terjadi saat prototipe jadi dan mengalami berbagai evaluasi akan segera masuk ke tahap revisi. Para designer yang melakukan revisi pun meninjau ulang berdasarkan prototipe sebelumnya. Sehingga hal ini menekan biaya pembuatan sekaligus waktu untuk menyelesaikan sebuah produk. 2. Mengetahui Target Keinginan dan Kebutuhan Pengguna Manfaat selanjutnya dari sebuah prototype adalah untuk mengetahui hal-hal yang menarik perhatian bagi konsumen. Untuk membangun sebuah produk tentu memiliki target pasar masing-masing. Agar mencapai hasil yang optimal, maka Anda perlu melakukan riset keinginan dan kebutuhan berdasarkan calon pengguna dari produk tersebut. Hal ini dapat Anda dapatkan melalui prototipe. Dengan meluncurkan prototype dengan sistem sedemikian rupa maka Anda akan merasakan manfaat dalam mendapatkan data. Hasil data tersebut akan memberikan manfaat bagimu untuk mengatur sistem berdasarkan apa yang paling konsumen butuhkan dan minati. 3. Membantu Merepresentasikan Konsep Suatu Produk Berikutnya dalam daftar manfaat prototype adalah sebagai alat bantu presentasi. Sebuah prototipe penting bagi Anda yang bekerja sebagai desainer produk. Ini karena dengan hadirnya prototype maka Anda memiliki gambaran nyata tentang konsep atau ide yang sedang Anda wujudkan. Anda juga bisa menarik perhatian calon investor saat melakukan presentasi dengan membawa prototype. Hal ini tentu akan membawa manfaat yang besar bagi kelanjutan progres sebuah produk bukan? Dengan menghadirkan prototype saat presentasi akan menambah rasa percaya diri bagi seorang designer yang sedang mengerjakan sebuah proyek. Selain itu prototipe akan membantu memberikan pemahaman secara lebih jelas mengenai produk apa yang sedang dirancang. 4. Menjadi Referensi Untuk Membuat Perubahan Produk di Masa Depan Terakhir dalam manfaat prototype adalah sebagai referensi untuk melakukan perubahan. Setelah prototipe selesai terbentuk maka akan ada proses evaluasi produk yang menyesuaikan berbagai aspek. Begitu pula dengan keberadaan prototipe awal akan bermanfaat sebagai acuan jika kedepannya sebuah produk membutuhkan perubahan dalam proses pengembangannya. Jenis Prototype Selain mengetahui manfaat dari prototype, berikutnya adalah bagian yang perlu Anda ketahui mengenai apa saja jenis prototipe. Dalam pembuatan user experience design, prototype memiliki 3 jenis sebagai berikut 1. Wireframe Jenis prototype yang pertama ini dapat Anda kenali dari layout desain dan juga warna sketsa yang ada. Wireframe sendiri terdiri dari sebuah konsep yang ada sesuai dengan layout beserta konten yang sesuai. Anda dapat mengenalinya dari tampilan layout dan juga sketsa yang memiliki warna hitam dan abu-abu. Prototype jenis ini dapat Anda buat menggunakan alat seperti Figma, Balsamiq dan yang lainnya. Karena terdiri dari layout serta memiliki warna yang hanya terdiri dari abu-abu dan hitam maka proses untuk membuatnya tidak membutuhkan banyak waktu. Oleh karena itu Anda dapat menggunakan wireframe jika membutuhkan prototipe bagi proyek yang tidak terlalu besar dan rumit. 2. Sketch Selanjutnya adalah prototype jenis sketch yang memanfaatkan alat tulis seperti kertas dan pensil. Sesuai dengan namanya, Anda dapat menyusun sebuah prototipe dengan menggoreskan pensil yang menggambarkan konsep pada sebuah kertas. Sketch merupakan salah prototipe yang proses pembuatannya paling murah jika dibandingkan dengan yang lain. Umumnya, sebuah sketch akan bermanfaat untuk menggambar ide atau konsep awal sebagai rangkaian dari rencana pengembangan produk. Sama seperti wireframe, jenis prototipe ini masuk kedalam golongan low-fidelity yang memudahkan para desainer dalam membuat rancangan proyek dengan waktu yang cepat dan biaya hemat. 3. Mockup Pada daftar terakhir dalam jenis prototype adalah mockup. Para desainer akan menghadirkan sebuah prototipe yang terdiri dari berbagai kombinasi konten, layout, desain tulisan dan permainan warna. Hal ini menghasilkan sebuah prototype yang memiliki bentuk paling gamblang. Berbeda dengan dua daftar sebelumnya, Mockup merupakan kategori high-fidelity. Hal ini karena dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu dan juga merangkai prototipe secara kompleks. Oleh karena itu seorang UI/UX designer dapat memberikan hasil yang lebih optimal dari sebuah produk melalui prototype jenis ini. Contoh Prototype Berikutnya adalah mengenal apa saja contoh prototype. Selain mengetahui jenis dan manfaatnya, Anda juga perlu untuk mengenal contoh-contoh prototipe yang ada. Tak perlu berlama-lama lagi, berikut adalah tiga contoh prototipe yang perlu untuk Anda ketahui 1. HTML Prototype Sesuai dengan namanya, jenis pembuatan prototipe ini memiliki tingkat kesulitan nomor satu. Sebagai praktisi UI/UX yang akan membuat prototipe contoh ini wajib menguasai kemampuan coding yang cakap. Prototipe yang terbuat dengan metode ini merupakan hasil dari perancangan kode oleh seorang desainer sistem. Dengan memberikan rancangan secara sesuai maka akan membantu perkembangan rencana sebuah proyek. Membuat prototype dengan cara HTML memang membutuhkan desainer ahli coding, namun sisi positifnya adalah hemat biaya. Hal ini karena tidak terlalu banyak pengeluaran dalam perancangan prototipe. Tetapi perlu Anda ketahui kembali bahwa desainer yang melakukan haruslah benar-benar seseorang yang mampu untuk melakukannya. 2. Low-Fidelity Metode paling awal dalam membuat prototype adalah menggunakan media kertas. Seiring berkembangnya zaman, nyatanya cara ini juga masih ada yang menerapkannya. Dengan menggoreskan pensil dan membuat sketsa dua dimensi menjadikan contoh ini juga disebut sebagai Paper Prototyping. Contoh prototipe dengan metode ini pun menumbuhkan rasa kerjasama tim yang optimal dan menggunakan media yang sederhana. Setelah sketsa selesai maka dapat melakukan trial berdasarkan prototipe. Proses revisi pun dapat langsung Anda atau desainer lakukan karena tidak perlu proses yang rumit. Baca Juga Contoh Desain Website Terbaik untuk Inspirasi Website Anda 3. High-Fidelity Contoh prototipe yang ketiga adalah High-Fidelity. Prototype dengan contoh ini adalah memberikan hasil berupa bentuk digital. Karena memberikan hasil digital maka desainer membuat prototipe ini melalui alat yang dapat berfungsi untuk merancangnya. Software yang umum untuk membuatnya adalah Keynote atau Microsoft Power Point. Jenis rancangan yang dapat Anda tampilkan dalam contoh ini adalah menghadirkan layout bervariasi yang lebih berkarakter. Anda dapat memberikan permainan warna atau tata letak yang menggambarkan karakter produk secara UI agar nantinya dapat menghasilkan feedback pengguna yang sesuai dengan ekspektasi. Kesimpulan Setelah mengenal lebih jauh mengenai apa itu prototype berdasarkan pengertian, manfaat, jenis hingga contoh. Apakah Anda sudah mengetahui kegunaan prototipe bagi perkembangan sebuah produk? Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kehadiran prototype berhasil memberikan dampak positif yang nyata terkait dengan proses perkembangan suatu produk.

ItulahPenjelasan dari pertanyaan Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa komponen dari produk dapat bekerja bersamaan merupakan kegunaan prototipe sebagai? Kemudian, kami sangat menyarankan anda untuk membaca juga soal Seorang siswa menyusun rangkaian yang terdiri atas 3 lampu dihubungkan dengan sumber tegangan seperti gambar berikut. Siswa

Bisa kita lihat bahwa pengembangan produk berbasis software saat ini mengalami perkembangan. Sebab secara kasat mata kita bisa melihatnya dari segi tampilan dan fokus pada pengalaman pengguna. Sekarang lebih dikenal dengan UI/UX Design, dimana dalam proses pembuatannya akan mengarah pada sebuah aplikasi prototype untuk mengetahui secara dini bentuk dari produk yang akan dikembangkan. Lantas yang kemudian menjadi pertanyaan adalah bagaimana proses pembuatan prototype? Atau bahkan apa sebenarnya yang dimaksud dengan prototype itu sendiri? Agar sama-sama belajar, yuk simak ulasan mengenai pengertian prototype, jenis, metode pembuatan, contoh, manfaat hingga kelebihan dan kekurangan prototype berikut! Pengertian Prototype Pengertian umum dari prototipe adalah desain desain sistem yang membentuk model dan ukuran standar atau skalabilitas yang akan dikerjakan nantinya. Setiap pengembang dan pengguna dapat berinteraksi langsung dengan model tanpa harus membuat produk nyata. Prototipe sistem yang dibangun menyesuaikan dengan kebutuhan awal pengembangan perangkat lunak untuk mengetahui beberapa fitur dan fungsi yang telah didefinisikan sebelumnya. Sehingga mampu mendeteksi kesalahan secara dini sebelum mengimplementasikan dan merilis produk secara keseluruhan. Tujuan utama dari pembuatan prototype sendiri agar produk yang akan dirilis sesuai dengan permintaan pengguna atau pasar. Sehingga peran dari prototype itu sendiri adalah menjadi penghubung antara produsen dan konsumen untuk dapat mewujudkan produk berupa software yang sesuai dan tepat guna. Selain itu, memiliki prototipe sendiri dapat menghemat biaya produksi dan tidak memerlukan proses ā€œtrial and errorā€. Sehingga dapat mengurangi waktu pengerjaan dan beban yang harus dikeluarkan oleh tim pengembang. Jenis Prototype dalam Desain UX Prototype sendiri sangat erat kaitannya dengan penyusunan UX Design. Dimana model akhir dari pengembangan UX User Experience adalah prototype. Berikut adalah beberapa jenis model prototipe berdasarkan UX Design. 1. Sketsa Sketsa ialah gambar yang dapat dibuat dengan menggunakan pensil atau bantuan alat tulis lainnya di atas kertas. Biasanya sketsa ini dilakukan tanpa memerlukan biaya yang mahal. Sebab sketsa digunakan untuk tahap desain awal untuk merancang suatu produk. Sketsa itu sendiri berfungsi untuk mengetahui beberapa kelemahan desain yang dapat menimbulkan masalah dari segi pengalaman pengguna. Sketsa juga merupakan contoh prototipe kesetiaan rendah. Artinya bahwa desainer dapat dengan cepat merekayasa ulang proyek desain dengan biaya lebih rendah. 2. Wireframe Wireframe adalah sebuah konsep yang berpusat pada penyusunan layout desain, yang dalamnya terdapat elemen-elemen berupa konten. Kebanyakan model wireframe menggunakan skala abu-abu dan hitam. Jenis ini juga termasuk dalam low-fidelity, dimana pembuatan sketsa dapat dilakukan dengan bantuan alat bantu. Alat bantu yang biasanya digunakan seperti Whimsical, Balsamiq, Figma dan lain-lain. Proses wireframing sendiri tidak membutuhkan waktu yang lama ya. Sehingga tim desainer umumnya menerapkannya pada kebutuhan proyek yang ringan. 3. Maket Makte merupakan desain yang dibuat secara utuh berdasarkan kombinasi warna, layout, tipografi, dan konten di dalamnya. Maket sendiri dapat merepresentasikan produk dengan lebih jelas dan terlihat nyata. Maket juga termasuk dalam high fidelity, dimana proses pembuatannya akan memakan waktu lebih lama dari dua jenis sebelumnya. Namun hasil yang diperoleh lebih spesifik untuk dapat memberikan contoh produk yang mendekati kebutuhan pengguna. Metode Pembuatan Prototype Setelah memahami pengertian dan jenisnya, mari kita lihat tahapan dari metode prototyping. Adapun metode prototyping yang dilakukan oleh tim desainer adalah sebagai berikut 1. Melakukan pengumpulan informasi dan observasi awal. 2. Membuat prototype berdasarkan hasil analisis yang diperoleh. 3. Melakukan proses evaluasi terhadap prototype yang telah dibuat. 4. Melakukan pengujian testing terhadap produk prototype yang telah dibuat. 5. Lakukan pengujian ulang sistem sebelum memasuki rilis prototipe. 6. Menguji sistem pembuatan prototipe kepada pengguna dan pemangku kepentingan terkait. Contoh Pembuatan Produk Prototype Selanjutnya, mari kita lihat beberapa contoh pembuatan prototype sistem dalam membangun produk aplikasi. 1. Pembuatan Prototipe Kertas Merupakan contoh desain yang dibuat dengan bantuan media kertas dan alat tulis sederhana seperti pensil atau pulpen. Hasil akhir dari perancangan produk ini mampu memberikan beberapa pilihan terkait kekurangan dari segi tampilan dan fungsionalitas produk. 2. Fidelitas Rendah Rendah-Fi Contoh kedua, pengguna dapat berinteraksi langsung dengan desain. Namun tampilan yang diberikan masih berupa sketsa dengan warna dominan hitam atau abu-abu. Walaupun begitu, tapi tetap mampu memberikan gambaran tentang jalannya proses interaksi melalui beberapa elemen yang ditampilkan. 3. Fidelitas Tinggi Hi-Fi Merupakan desain dengan tampilan visual yang lebih kompleks dan dapat mewakili produk dari sisi UI dengan menggabungkan pengalaman pengguna yang lebih nyaman dan baik. 4. Prototipe HTML Cara ini cukup rumit jika dibandingkan dengan ketiga cara sebelumnya. Hal ini dikarenakan prototype jenis ini diperuntukan bagi para desainer yang memiliki skill dan pemahaman lebih terkait coding dan bahasa pemrograman. Metode ini terdiri dari HTML dasar yang dapat menghemat waktu untuk proses pembuatan. Dengan metode ini, diharapkan akan memudahkan pengembangan prototipe di masa depan. Manfaat Memiliki Prototype Banyak sekali manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan dari penggunaan sistem prototyping. Adapun beberapa manfaat yang dimaksud diantaranya sebagai berikut 1. Mampu Mengetahui Kebutuhan Pengguna Sejak Awal Dengan implementasi prototipe, tim pengembang dan desainer dapat mengetahui apa yang menjadi prioritas kebutuhan pengguna untuk menciptakan produk yang lebih sesuai. Sehingga proses pengembangan lebih cepat dan dapat menyesuaikan tenggat waktu yang diberikan oleh klien. 2. Dapat Menghemat Biaya Pengembangan Produk Keuntungan kedua adalah dapat menghemat dan mengurangi biaya pengembangan seminimal mungkin. Dengan demikian, alokasi dana dapat digunakan untuk kebutuhan lain. 3. Dapatkan Gambaran yang Lebih Konkrit Manfaat terakhir dengan adanya prototype, dapat memberikan gambaran yang lebih nyata dan konkrit dengan membuat tampilan sketsa baik dengan fidelitas rendah maupun tinggi. Kelebihan dan Kekurangan Prototype Selain itu, pelanggan mendapatkan feel yang lebih baik daripada dokumen atau tulisan. Lalu apa kelebihan dan kekurangan dari prototyping? Sama seperti profesi lainnya, profesi ini juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan Prototype Berikut dibawah ini kelebihan prototype, antara lain sebagai berikut. 1. Pelanggan mengetahui apa yang dibutuhkan serta diharapkan. 2. Memiliki penentuan kebutuhan yang lebih mudah. 3. Waktu yang singkat. 4. Pengembang mendapatkan masukan dari pelanggan saat membuat prototipe. 5. Setelah proyek selesai, Anda sebagai pengembang menjadi langganan. 6. Dapatkan bantuan dalam mengurangi biaya pengembangan secara keseluruhan. 7. Mendapatkan tingkat kepuasan dari pelanggan lama dan baru. 8. Pengembang semakin cepat menggunakan alat yang mereka perlukan di masa mendatang. 9. Mempersingkat waktu pengembangan. Kekurangan Prototype Berikut dibawah ini kekurangan prototype, antara lain sebagai berikut. 1. Dapat mengesampingkan alternatif pemecahan masalah. 2. Tidak selalu prototype yang telah dibuat dapat disesuaikan dengan mudah. 3. Dalam analisis singkat dan pengolahan desain. Demikian artikel kami mengenai pengertian prototype, jenis, metode pembuatan, contoh, manfaat hingga kelebihan dan kekurangan prototype. Semoga ulasan kami dapat membantu, khususnya menambah wawasan kamu mengenai prototype. Terimakasih sudah berkunjung Jawabanterverifikasi ahli Tifanihayyu Prototipe yang masih berupa file gambar produk termasuk dalam prototipe D. Analitik Pembahasan Ada dua tipe prototype, yaitu prototype fisik yang merupakan benda nyata untuk memperkirakan produk yang diminati oleh tim pengembang secara nyata yang dibuat menjadi suatu benda untuk pengujian.
Prototype produk merupakan bagian penting dari proses perancangan produk baru, seperti apa contohnya? Semua bisnis harus terus berinovasi. Hal ini dilakukan untuk memenangkan persaingan pasar sekaligus menjawab kebutuhan konsumen. Dalam periode waktu tertentu, bisnis mungkin perlu memperbarui produk lamanya atau menciptakan produk yang baru. Sebelum produk tersebut dinyatakan layak untuk dijual, dibutuhkan sebuah pengujian untuk menilai dan mengevaluasi fungsi, kinerja, dan keamanannya. Tahap uji coba ini biasanya melibatkan sebuah prototype atau purwarupa dari produk asli yang nantinya akan dipasarkan. Utamanya dalam bidang teknologi, dikutip dari School of Business and Management Intitut Teknologi Bandung, Dr. Intan Rizky Mutiaz, M. Ds, seorang ahli Komunikasi Visual dan Multimedia mengatakan, ā€œPrototyping diperuntukkan agar sumberdaya yang kita pergunakan tidak terbuang sia-sia. Nilai itu harus bisa diterima, dirasakan dan dicerna langsung manfaatnya oleh target market,ā€ Untuk memahami lebih lanjut tentang prototype produk beserta fungsinya, simak artikel ini sampai akhir, ya! Baca Juga 8 Strategi Penetapan Harga Jual Produk untuk Bisnismu Apa Itu Prototype Produk? Foto sketsa produk. Sumber Dilansir dari Ecwid, prototype merupakan bagian penting yang tak terpisahkan dari proses desain. Prototype produk berfungsi sebagai ā€œlampu hijauā€ dalam hal produksi dan kesuksesan suatu produk. Prototype atau purwarupa berkaitan dengan demonstrasi, otentikasi, konfirmasi, dan validasi produk, Prototype produk selanjutnya menjadi sampel uji coba dan evaluasi untuk menilai kelayakan produk sebelum komersialisasi. Semua produk, termasuk teknologi, aplikasi, alat dapur, mesin, perangkat elektronik, bahkan produk makanan, membutuhkan sebuah prototype untuk diuji coba sebelum dipasarkan. Sebagai contoh, usaha kuliner yang terlihat sederhana sekalipun tetap membutuhkan prototype. Dalam hal ini, mungkin kamu menyebutnya dengan istilah lain. Namun, pada dasarnya setiap produk makanan yang sudah kamu buat dari hasil uji coba berbagai resep, perlu dicicipi kembali cita rasa, keawetan, hingga kemasannya sebelum dijual ke pelanggan. Artinya, kamu sudah melewati tahap uji coba produk dengan prototype awal. Setiap inovasi produk, tidak harus dalam bidang teknologi, membutuhkan tahap uji coba dan evaluasi. Baca Juga Penerapan Ergonomi dalam Lingkungan Kerja untuk Tingkatkan Produktivitas Pekerja Jenis-Jenis Prototype Produk Foto desain produk. Sumber Selama proses desain dan pembuatan produk, ada berbagai tahap pengembangan yang membutuhkan beberapa jenis prototype. Dirangkum dari Volersystems, berikut empat jenis prototype produk yang perlu kamu ketahui. 1. Prototype Konsep Jenis prototype produk ini merupakan yang paling dasar. Pada tahap ini, kamu perlu menguji konsep produk yang sudah ada dengan ketersediaan bahan, suku cadang, dan komponen lain. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah konsep awal produk dapat dibuat dengan sumber daya yang ada. Pada tahap ini, kamu juga bisa mengasumsikan estimasi biaya perancangan produk. Selain itu, kamu juga bisa mulai merakit beberapa komponen inti produk dan mengujinya. 2. Prototype Visual Jenis prototype produk ini menampilkan seluruh tampilan, bentuk, dan dimensi produk dalam bentuk visual. Pada tahap ini, desain produk biasanya ditampilkan dalam bentuk mock up atau rancangan 3D sebagai gambaran awal terhadap bentuk akhir produk. Prototype ini dapat disajikan dalam bentuk digital 3D maupun dibangun secara kasar menggunakan kardus, busa, styrofoam, kertas, dan sebagainya. 3. Prototype Kerja Prototype kerja sudah memiliki bentuk yang mirip seperti wujud akhirnya. Pada tahap ini, rancangan produk sudah dibuat, semua komponen sudah dirakit, dan proses kerja produk sudah bisa dijalankan. Jenis prototype ini biasanya digunakan dalam pameran atau demonstrasi. Namun, tampilan luar prototype produk ini biasanya sengaja ditutupi atau disamarkan agar sulit direkayasa. 4. Prototype Pra-Produksi Jenis prototype ini dikenal juga sebagai sampel pabrik. Sampel inilah yang akan menjadi acuan terhadap produk akhir yang akan diproduksi secara massal. Prototype ini biasanya sudah memiliki tampilan akhir yang sempurna dan sama seperti desain akhirnya. Baca Juga Indikator Kepuasan Konsumen sebagai Bahan Evaluasi Produk Fungsi Prototype Produk Foto rancangan produk. Sumber Ada beberapa fungsi prototype produk yang cukup penting bagi bisnis, berikut penjelasannya lengkapnya. 1. Menjawab Keinginan Pelanggan Prototype merupakan purwarupa atas produk baru yang diinginkan pelanggan. Artinya, rancangan ini dapat menjawab keinginan pasar sekaligus menjadi solusi atau permasalah yang dialami konsumen. Meskipun secara fungsional prototype belum dapat digunakan dengan maksimal, setidaknya rancangan ini mampu menjawab keinginan pelanggan. Termasuk menerima masukan dan evaluasi jika diperlukan. 2. Wujud Visi yang Nyata Prototype merupakan kelanjutan dari ide dan konsep atas pengembangan suatu produk. Artinya, protoype menjadi wujud nyata atas visi dan inovasi perusahaan terhadap pengembangan produk baru. Meski bukan merupakan hasil akhir, prototype cukup bagus untuk dijadikan sebagai acuan bagi investor, mitra, atau pelanggan dalam memahami tujuan perusahaan dengan jelas dan nyata. Baca Juga 8 Contoh Promosi Produk untuk Memikat Calon Pembeli 3. Mencegah Kerugian Proses pembuatan prototype memang membutuhkan biaya. Namun, jika ditelisik lebih lanjut, biaya prototype lebih murah ketimbang kerugian yang mungkin kamu alami jika asal dalam membuat produk. Dengan prototype, kamu dapat menguji kekurangan dan kelebihan produk. Artinya, sebelum sampai ke tangan konsumen, kamu dapat melakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan. Tanpa adanya prototype, mungkin saja produk yang kamu hasilkan justru tidak sesuai harapan pelanggan dan tidak terjual di pasaran. 4. Memudahkan Presentasi Produk Tujuan utama bisnis adalah memperoleh keuntungan sebesar-besarnya, baik dari penjualan maupun investor. Untuk memikat hati calon pelanggan atau investor, kamu perlu melakukan presentasi, demonstrasi, atau mengadakan pameran. Prototype menjadi bukti nyata atas inovasi yang kamu miliki, lebih dari sekedar teori atau ide. Dengan begitu, pelanggan dan investor dapat lebih meyakini tujuan bisnismu. 5. Acuan Pengembangan Produk di Masa Depan Prototype ibarat kepingan puzzle yang bisa dirakit ulang dan dikembangkan di masa depan. Artinya, prototype bisa menjadi acuan dalam pengembangan produk berikutnya. Dengan begitu, kamu bisa menggunakan sebuah prototype berkali-kali untuk memodifikasi produk lama atau menciptakan yang baru. Baca Juga Produk Homogen Karakteristik dan Perbedaan dengan Produk Heterogen Contoh Prototype Produk Foto desain produk. Sumber Pembuatan prototype produk setidaknya dapat menggunakan tiga contoh metodologi, berikut penjelasannya. 1. Paper Prototyping Pembuatan prototype paling sederhana adalah berbasis kertas. Dengan gambar dua dimensi, sketsa prototype dibuat dengan sederhana. Keunggulan paper prototype adalah mudah dan cepat untuk dibuat, dapat didokumentasikan dengan mudah, serta dapat menulis catatan dan perbaikan secara langsung. 2. Digital Prototype Dibandingkan dengan contoh sebelumnya, tentu kamu sudah dapat menerka-nerka wujud prototype yang satu ini. Yup, digital prototype merupakan yang paling umum dipakai saat ini. Proses pembuatannya adalah dengan bantuan teknologi digital untuk menciptakan sketsa dua dimensi atau tiga dimensi. Prototype ini bisa langsung disajikan dalam bentuk digital untuk kebutuhan presentasi atau demo produk. 3. HTML Prototype Metode pembuatan prototype produk ini adalah yang paling rumit. Sebab, prosesnya hanya disarankan untuk desainer yang memiliki keterampilan coding. Pembuatan prototype ini adalah dengan metode HTML, yakni menulis kumpulan koda yang dapat menghasilkan purwarupa produk. Dapat ditarik kesimpulan bahwa prototype berfungsi sebagai desain awal pembuatan produk sebelum dijual. Demikian penjelasan tentang prototype produk beserta fungsinya bagi bisnis.
Prototipeyang masih berupa file gambar produk termasuk dalam prototipe D. Analitik Pembahasan Ada dua tipe prototype, yaitu prototype fisik yang merupakan benda nyata untuk memperkirakan produk yang diminati oleh tim pengembang secara nyata yang dibuat menjadi suatu benda untuk pengujian.
translation by you can also view the original English article Dalam "Design Thinking", semua jalan mengarah pada pembuatan prototipe dan pengujian. Seluruh proses itu bias terhadap tindakan. Tujuan utamanya adalah untuk prototipe fast, prototipe often, dan mengujinya pada real users. Rapid prototyping membebaskan praktisi untuk menerima kegagalan sebagai sarana belajar-belajar tentang kekurangan produk tiruan dan membuat perubahan. Anda tidak mendapatkan hal yang benar pada kali pertama, terobosan inovatif muncul dari kegagalan. Sumber gambar Interaction Design FoundationCepat gagal dan sering, kemudian kembali ke papan gambar dan lakukan perbaikan di mana Anda gagal. Prototipe melalui beberapa iterasi di mana feedback dari user digabungkan dan perubahan dibuat untuk menghasilkan solusi akhir yang efektif. Singkatnya, selama prototyping Anda ingin menguji kelayakan ide-ide Anda dan melihat apakah mereka bisa menjadi the solution. Anda ingin menciptakan pengalaman, mendapatkan feedback, menggunakan feedback untuk terus melakukan perubahan yang memperbaiki prototipe sampai Anda menemukan solusi yang lebih baik. Anda membangun untuk user akhir. Anda ingin membuat skenario di mana user akan menangani prototipe dan mengalaminya sendiri. Pada tahap ini, keterlibatan penuh dari user akhir adalah yang paling penting untuk sukses. Apa itu Prototipe? Prototipe adalah sesuatu yang dapat dialami oleh user. Ini adalah versi awal produk yang sederhana, diperkecil, dan murah. Ini bisa berupa storyboard, potongan kertas, kardus, mockup digital, model miniatur, sebuah drama komedi pendek di mana Anda memerankan sebuah pengalaman. Mengapa prototipe? Buat prototipe dan masukkan ke tangan user untuk memastikan feedback awal dan reguler. Tim akan mengamati, mengukur, mencatat dan menilai bagaimana user berinteraksi dengan prototipe. Para user akan menyuarakan bagaimana mereka merasakan dan memikirkannya, kesukaan dan ketidaksukaan mereka terhadap desain, fungsionalitas dan kegunaan, memberi tahu tim apa yang berhasil dan apa yang tidak, menunjukkan masalah yang tersembunyi. Prototyping membantu tim untuk mengajukan lebih banyak pertanyaan, mendefinisikan kembali masalah, membuat pilihan yang meningkatkan produk dan, sebagai hasilnya, meningkatkan pengalaman user. Hal ini juga memungkinkan tim untuk mengejar ide-ide yang berbeda tanpa melakukan ke arah yang lebih awal. Gagal cepat dan murah dengan melakukan lebih sedikit waktu dan uang di muka. Pedoman untuk Prototyping Jangan menunda. Mulai bangun segera. Bangun dengan cepat. Jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk satu prototipe. Jangan terikat secara emosional ke prototipe dengan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membangunnya. Bangun dengan user akhir dalam pikiran. Anda ingin melibatkan user. Bangun untuk menciptakan pengalaman. Bangun sesuatu yang dapat mereka lihat, sentuh, dan rasakan. Sambil membangun bayangkan diri Anda sebagai user. Pikirkan tentang pertanyaan yang akan ditanyakan user. Identifikasi apa yang sedang diuji. Anda ingin mendapatkan meaning feedback. Pecahkan seluruh prototipe menjadi komponen yang berbeda. Ini membantu Anda menyiapkan pertanyaan yang akan Anda tanyakan kepada user akhir setelah mereka mengalami prototipe. Setelah Anda Membangun Prototipe Bawa user akhir dan minta mereka mengalaminya. Buat mereka berbicara tentang pengalaman momen demi momen mereka sehingga Anda dapat menangkap setiap detail kecil tentang bagaimana mereka mengalaminya. Secara aktif mengamati dan antusias melibatkan user di seluruh pengalaman mereka. Ketika pengalaman selesai, tindak lanjuti dengan user yang memiliki pengalaman dengan serangkaian pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan harus disiapkan terlebih dahulu. Jenis prototipe Prototip dapat diklasifikasikan ke dalam kategori representasional berikut. Prototipe Fungsional Fungsional prototipe dirancang untuk meniru fungsi produk yang sebenarnya sedekat mungkin. Mereka tidak harus terlihat seperti produk yang sebenarnya - mereka menunjukkan cara kerja bagian dalam. Sebagai contoh menciptakan sebuah prototipe backend yang tidak selalu bekerja di frontend website. Display Prototypes Display prototypes fokus pada tampilan dan nuansa produk, bukan fungsinya. Prototipe ini mewakili tampilan produk yang sebenarnya. Miniatur Miniatur adalah versi lebih kecil dari produk yang terfokus pada kedua aspek fungsional serta aspek tampilan. Dari usability perspective, prototipe dapat dikategorikan menjadi Throwaway Prototypes Throwaway prototypes adalah model yang akhirnya dibuang. Mereka hanya menunjukkan apa yang dapat dilakukan oleh produk yang sebenarnya. Throwaway prototypes juga disebut "close ended prototypes". Prototipe Evolusioner Evolusioner prototipe melibatkan membangun prototipe dasar yang dapat lebih ditingkatkan dan dibangun untuk membentuk produk nyata yang dapat dijual. Ini menghindari pemborosan sumber daya. Memahami Fidelity Fidelity prototipe adalah tingkat kelengkapan, detail dan realisme. Bagaimana dia menangkap "tampilan dan rasa" dari produk itu sendiri. Tingkat kelengkapan dapat dikategorikan sebagai berikut Prototipe Fidelity Rendah Ini cepat dan mudah dibuat, representasi yang sangat kasar, lebih murah, sempurna untuk tahap-tahap paling awal di mana Anda mengeksplorasi variabel yang berbeda untuk menentukan mana yang relevan dengan masalah yang Anda coba pecahkan, dan juga arah yang harus diambil solusi. Low fidelity prototypes meliputi diagram alur, model kertas, storyboard. Medium Fidelity Prototype Medium fidelity menunjukkan detail yang lebih besar, dan karena itu biaya sedikit lebih tinggi daripada low fidelity prototypes. Mereka fokus pada penyempurnaan detail halus yang ditetapkan di tahap low fidelity sebelumnya. Mereka yang tidak berkontribusi pada solusi dibuang. Medium fidelity prototypes termasuk wireframes. High Fidelity Prototype High fidelity prototype memiliki tampilan, dan fungsi seperti, produk nyata yang akan dijual kepada pelanggan. Ia memiliki semua rincian dan isi dari produk yang sebenarnya. Itu mahal dan membutuhkan lebih banyak waktu. Kesimpulan Prototyping dan pengujian berjalan beriringan. Prototipe sederhana, versi produk utama yang diperkecil. Sebelum membuang sumber daya dengan menenggelamkan uang ke dalam produksi suatu produk, prototipe harus dibangun dan diuji. Mereka harus dibangun dan diuji dengan cepat. Mereka harus dibangun dengan user dalam pikiran. Feedback dari user dimasukkan untuk meningkatkan fungsi dan kegunaan. Dan ingat mereka tidak harus mahal. Lebih Banyak Tutorial Berguna How to Decide Between Static, Lo-Fidelity and Hi-Fidelity PrototypesDalam posting ini, saya akan memandu Anda melalui pendekatan prototipe tingkat tinggi, dan menjelaskan di mana konteks yang akan dipilih masing-masing. Storyboarding vs. Prototyping When to Use EachPrototyping adalah kegiatan multi-disiplin, yang mencakup desain digital, desain industri dan segala sesuatu di antaranya. Sementara menjadi prekursor sampai akhir ... 3 High-level Approaches to Prototyping by ExampleDalam tutorial hari ini saya akan membandingkan berbagai jenis prototipe web dengan mengilustrasikan tiga pendekatan tingkat tinggi dengan contoh. 13+ Prototyping Tools for Web DesignersMari kita lihat beberapa alat prototyping yang tersedia untuk desainer web hari ini Framer, Adobe XD, Adobe After Effects, Adobe Animate CC, Craft Prototype,... A Beginner’s Guide to WireframingWireframing merupakan langkah penting dalam proses desain layar. Hal ini terutama memungkinkan Anda untuk menentukan hierarki informasi desain Anda, sehingga lebih mudah... 20 Must-Have Wireframe Templates and UI Kits for Your Design LibraryTemplate terbaik untuk membantu Anda merancang situs web atau aplikasi, plus kit UI untuk mengisi semua detail dengan ikon, formulir, tombol, dan banyak lagi. Sumber What Is A Prototype? Prototype Examples, Types, & Qualities Design Thinking - Prototype Stage Prototyping in Design Thinking How to Avoid Six Common Pitfalls Prototyping 101 The Difference between Low-Fidelity and High-Fidelity Prototypes and When to Use Each pgotDB.
  • jca755umse.pages.dev/75
  • jca755umse.pages.dev/458
  • jca755umse.pages.dev/110
  • jca755umse.pages.dev/124
  • jca755umse.pages.dev/173
  • jca755umse.pages.dev/326
  • jca755umse.pages.dev/313
  • jca755umse.pages.dev/178
  • prototipe yang masih berupa file gambar produk termasuk dalam prototipe